Sahabat2ku, Insya Allah hari ini kita akan membahas tentang suami idaman, suami sholeh dan beberapa kriterianya,
3. Suami cerdas, kemampuan dan kesanggupan mencari nafkah. Secara tegas Islam menuntut suami untuk bertanggung jawab dalam hal urusan finansial. Dengan demikian, seorang laki-laki harus mampu melakukan hal itu dan memiliki pekerjaan untuk memperoleh nafkah yang halal. Untuk mendapatkan suami yang seperti itu, calon istri yang cerdas harus menerima pelamar yang berasal dari keluarga yang baik, terdidik, dan tidak mempunyai rasa gengsi (dalam berusaha / bekerja), tetapi tetap mencarinya dengan cara yang baik dan halal. Ini sangat penting, karena “Sembilan puluh sembilan” persen keadaan finansial keluarga mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.
4. Suami kaya, Kayanya tidak membuatnya sombong dan memamerkan harta, tapi justru membuatnya, semnakin dermawan sebagai perwujudan dari rasa syukurnya kepada Allah. Dari Abu Hurairah ra dia berkata,”Orang-orang miskin (dari kalangan Sahabat Nabi) pernah datang menemui beliau, lalu mereka berkata:”Wahai Rasullullah, orang-orang (kaya) yang memiliki hasrat yang berlimpah bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi (di sisi Allah) dan kenikmatan yang abadi (di surga), mereka melaksanakan shalat seperti kami melaksanakan shalat dan mereka juga berpuasa seperti kami berpuasa, tapi mereka memiliki kelebihan harta yang mereka gunakan untuk menunaikan ibadah haji, umrah, jihad, dan bersedekah, sedangkan kami tidak memiliki harta (untuk itu)…”. dalam riwayat Imam Muslim, di akhir hadits ini Rasullullah saw bersabda :”Itu adalah karunia (dari) Allah yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki”. (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan besarnya keutamaan orang kaya yang memanfaatkan kekayaannya untuk meraih ketakwaannya kepada Allah SWT dengan menginfakkan hartanya di jalan yang diridhai-Nya.
5. Suami Miskin, kemiskinan tidak akan membuatnya putus asa dan menghalalkan segala cara dalam mengatasinya, karena ia tahu, semua itu adalah ujian dan memahami sepenuh hati, bahwa itu semua adalah pembagian dan pengaturan yang sudah di tetapkan Allah untuknya. Ia sabar dan ridho menerimanya tanpa berputus asa dan berpangku tangan untuk memenuhi kewajibannya menafkahi keluarga, namun tetap mencarinya dijalan Allah.
6. Suami Kuat, kuat disini dimaksudkan, adalah kuat iman dan zuhud, saat di hadapannya terbentang lebar kesempatan untuk meraih dunia dengan segala macam perbendaharaannnya, baik itu berupa kekuasaan, harta, kedudukan/jabatan dan segala fasilitas lainnya, ia tidak tergoda dan tetap mengambil hanya seperlunya saja. Dan tidak berbuat zalim/aniaya terhadap keluarganya, tidak pernah memukul istrinya.
ADAPUN CIRI-CIRI LAIN DARI SUAMI YANG SHOLEH :
a. Mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan.
b. Mendirikan rumahtangga semata-mata karena Allah SWT
c. Melayani dan menasihati isteri dengan sebaik-baiknya
d. Menjaga hati dan perasaan isteri, orang yg dicintainya
e. Sentiasa tidak meminta sesuatu yang di luar kemampuan isteri
f. Bersabar dan menghindari memukul isteri
g. Tidak mengejek isteri (mengemukakan kekurangan istri) dihadapan orang lain ataupun memuji wanita lain di hadapan isteri.
h. Bersabar dan menerima kelemahan dan kekurangan isteri dengan hati yang terbuka
i. Tidak terlalu selalu mengikuti kemauan isteri
j. Memberi nafkah yang halal kepada keluarga menurut kemampuan
k. Menyediakan keperluan dan tempat tinggal yang layak
l. Bertanggungjawab mendidik akhlak keluarganya
m. Senantiasa bertanggung jawab tentang keselamatan mereka
n. Memberikan kasih sayang dan berkorban untuk kepentingan dan kebahagiaan bersama.
Subhanalloh... itu semua bisa kita dapatkan pada diri seorang suami yang sholeh. Bagi sahabat2 wanita yang belum menikah, semoga bisa mendapatkan suami sholeh, suami idaman setiap wanita dan bagi sahabat2 pria, semoga bagi yang merasa sampai saat ini, belum bisa sepenuhnya menjadi suami teladan/suami sholeh, maka tidak ada salahnya untuk memulainya dari sekarang, mengadakan perubahan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, selama2nya adalah baik
- Suami jujur, pada umumnya wanita suka dengan suami yang jujur, karena siapapun kita, pasti kita tidak suka dibohongi dan jujur yang dimaksud disini adalah:
- Jujur pada diri sendiri, apa adanya, tidak berdusta untuk menutupi kekurangan diri, jujur mengakui kekurangan yang ada pada diri dan berusaha berupaya memperbaikinya dan jujur mengakui kesalahan (bila berbuat salah dan minta maaf). Karena mengetahui bahwa kejujuran itu adalah jalan keselamatan. Nabi saw bersabda : “Tinggalkan apa yang membuatmu ragu kepada apa yang tidak membuatmu ragu, sebab kedustaan itu meragukan dan kejujuran itu menenangkan.”(HR. At-Turmudzi).
- Jujur kepada kita dan orang lain, dalilnya “Sebesar-besar pengkhianatan adalah engkau berbicara kepada saudaramu muslim, dia mempercayaimu sedangkan engkau berkata dusta.” (HR. Ahmad).
3. Suami cerdas, kemampuan dan kesanggupan mencari nafkah. Secara tegas Islam menuntut suami untuk bertanggung jawab dalam hal urusan finansial. Dengan demikian, seorang laki-laki harus mampu melakukan hal itu dan memiliki pekerjaan untuk memperoleh nafkah yang halal. Untuk mendapatkan suami yang seperti itu, calon istri yang cerdas harus menerima pelamar yang berasal dari keluarga yang baik, terdidik, dan tidak mempunyai rasa gengsi (dalam berusaha / bekerja), tetapi tetap mencarinya dengan cara yang baik dan halal. Ini sangat penting, karena “Sembilan puluh sembilan” persen keadaan finansial keluarga mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.
4. Suami kaya, Kayanya tidak membuatnya sombong dan memamerkan harta, tapi justru membuatnya, semnakin dermawan sebagai perwujudan dari rasa syukurnya kepada Allah. Dari Abu Hurairah ra dia berkata,”Orang-orang miskin (dari kalangan Sahabat Nabi) pernah datang menemui beliau, lalu mereka berkata:”Wahai Rasullullah, orang-orang (kaya) yang memiliki hasrat yang berlimpah bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi (di sisi Allah) dan kenikmatan yang abadi (di surga), mereka melaksanakan shalat seperti kami melaksanakan shalat dan mereka juga berpuasa seperti kami berpuasa, tapi mereka memiliki kelebihan harta yang mereka gunakan untuk menunaikan ibadah haji, umrah, jihad, dan bersedekah, sedangkan kami tidak memiliki harta (untuk itu)…”. dalam riwayat Imam Muslim, di akhir hadits ini Rasullullah saw bersabda :”Itu adalah karunia (dari) Allah yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki”. (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan besarnya keutamaan orang kaya yang memanfaatkan kekayaannya untuk meraih ketakwaannya kepada Allah SWT dengan menginfakkan hartanya di jalan yang diridhai-Nya.
5. Suami Miskin, kemiskinan tidak akan membuatnya putus asa dan menghalalkan segala cara dalam mengatasinya, karena ia tahu, semua itu adalah ujian dan memahami sepenuh hati, bahwa itu semua adalah pembagian dan pengaturan yang sudah di tetapkan Allah untuknya. Ia sabar dan ridho menerimanya tanpa berputus asa dan berpangku tangan untuk memenuhi kewajibannya menafkahi keluarga, namun tetap mencarinya dijalan Allah.
6. Suami Kuat, kuat disini dimaksudkan, adalah kuat iman dan zuhud, saat di hadapannya terbentang lebar kesempatan untuk meraih dunia dengan segala macam perbendaharaannnya, baik itu berupa kekuasaan, harta, kedudukan/jabatan dan segala fasilitas lainnya, ia tidak tergoda dan tetap mengambil hanya seperlunya saja. Dan tidak berbuat zalim/aniaya terhadap keluarganya, tidak pernah memukul istrinya.
ADAPUN CIRI-CIRI LAIN DARI SUAMI YANG SHOLEH :
a. Mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan.
b. Mendirikan rumahtangga semata-mata karena Allah SWT
c. Melayani dan menasihati isteri dengan sebaik-baiknya
d. Menjaga hati dan perasaan isteri, orang yg dicintainya
e. Sentiasa tidak meminta sesuatu yang di luar kemampuan isteri
f. Bersabar dan menghindari memukul isteri
g. Tidak mengejek isteri (mengemukakan kekurangan istri) dihadapan orang lain ataupun memuji wanita lain di hadapan isteri.
h. Bersabar dan menerima kelemahan dan kekurangan isteri dengan hati yang terbuka
i. Tidak terlalu selalu mengikuti kemauan isteri
j. Memberi nafkah yang halal kepada keluarga menurut kemampuan
k. Menyediakan keperluan dan tempat tinggal yang layak
l. Bertanggungjawab mendidik akhlak keluarganya
m. Senantiasa bertanggung jawab tentang keselamatan mereka
n. Memberikan kasih sayang dan berkorban untuk kepentingan dan kebahagiaan bersama.
Subhanalloh... itu semua bisa kita dapatkan pada diri seorang suami yang sholeh. Bagi sahabat2 wanita yang belum menikah, semoga bisa mendapatkan suami sholeh, suami idaman setiap wanita dan bagi sahabat2 pria, semoga bagi yang merasa sampai saat ini, belum bisa sepenuhnya menjadi suami teladan/suami sholeh, maka tidak ada salahnya untuk memulainya dari sekarang, mengadakan perubahan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, selama2nya adalah baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hi, .. Thank you for visiting and taking your time to read my posts in this blog. Although sometimes I can not always reply to every comment that comes, but I am very happy to receive and read it.
I'm waiting for comments, feedback, emails and sharing your posting. Hope you enjoy visiting my blogspot.
Greetings success!!