Situ Gunung Lake, Kadudampit, Sukabumi, West Java, Indonesia
Tidak terasa sudah hampir 1 tahun saya tinggal dan hidup di kota sukabumi. Sebuah kota kecil yang indah, yang menjadi bagian dari salah satu kota-kota di propinsi Jawa Barat. Meskipun sudah 1 tahun tinggal disini saya belum mengubek atau mengunjungi keindahan tempat - tempat rekreasi keluarga yang terkenal di sukabumi. Soalnya masih betah dengan keindahan lingkungan "village" sendiri,.. hehehe,... jadi mau pergi kemana-mana rasanya maleeesss banget,..karena sudah merasa nyamannn,.. hahaha,..
Saya tinggal di pedesaan nan indah, yang bernama "Kampung Gentong Hayam", biasanya dikenal dengan singkatan "Ganthay", bersama kedua orang tua saya. Kampung ini berada dipinggiran kota sukabumi, tepatnya berada di daerah kadudampit, kecamatan cisaat, sukabumi. Rumah saya berada di bawah kaki danau Situ Gunung. Saya sendiri baru sekali pergi ke situ gunung ketika saya remaja dulu. Jarak tempuh dari rumah saya ke situ gunung Lake... tidak begitu jauh, hanya beberapa menit saja.
Menurut cerita penduduk sekitar, "Lake" ini adalah danau buatan, yang dibuat oleh bangsawan mataran Rangga Jagad Syahadana, yang akhirnya dikenal dengan nama "Mbah Jalun". Beliau adalah buronan belanja yang lari dari kerajaan Mataran karena diburu penjajah pada abad 1800-an. Dan setelah bersembunyi di beberapa kesultanan Jawa Tengah, akhirnya Mbah jalun menetap di Kesultanan Banten.
Sebelum ke Sukabumi, menurut legenda, Mbah Jalun memperistri perempuan asal kuningan, Jawa Barat. Jalur keberangkatannya sendiri melalui cianjur. Karena masih menjadi buronan belanda, jalan yang dilaluinya lebih banyak membuka hutan pegunungan. Dan salah sartu jalan yang dibukanya adalah melalui Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Perjalanannya penuh dengan tantangan alam, seperti jalan yang berliku dan hutan yang lebat yang dihuni oleh binatang buas. Setelah lama melakukan perjalanan dengan istrinya, mbah jalun akhirnya berhenti disuatu lembah yang di aliri sungai yang jernih airnya. Dan is pun akhirnya memutuskan untuk menetap di daerah tersebut.
Beberapa tahun kemudian, 1814, Pasangan ini dikaruniai seorang putra yang di beri nama Rangga Jaka Lulunta. Dan sebagai wujud rasa syukuir kepa Tuhan Sang Pencipta, atas kelahiran anaknya, ia membangun danau kecil dalam waktu tujuh hari dengan peralatan sederhana, seperti kulit kerbau sebagai alat pengangkut tanah. Setelah selesai dibuat ia menamai danau tersebut dengan nama " Situ Gunung " yang artinya Danau yang terletak di kaki gunung atau danau yang diapit oleh beberapa gunung. Air danau itu berasal dari air terjun Curug Cimanaracun atau Cimanaracun, yang terletak sekitar 50 meter dari danau. Masyarakat sukabumi percaya, bahwa debit air danau tidak akan pernah surut, meskipun musim kemarau tiba. Mereka juga percaya bahwa air danau akan berkurang dengan sendirinya ketika akan dibersihkan.
Namun, belanda akhirnya mencium keberadaan Situ gunung dan sangat takjub saat melihat keindahan danau buatan tersebut, apalagi ketika mengetahui bahwa danau tersebut dibuat oleh seorang buronan. Pada tahun 1840, Mbah Jalun tertangkap dan dijatuhi hukuman gantung. Tetapi sebelum pelaksanaan hukuman tersebut, yang rencananya akan dilaksanakan di alun-alun cisaat, Mbah Jalun berhasil melarikan diri. Syahdana sendiri wafat pada tahun 1841 di daerah bogor. namun hingga saat ini makamnya masih dirahasiakan oleh keturunannya. Nah,.. Itulah sedikit ulasan mengenai legenda terjadinya Danau Situ Gunung.
Untuk temen-temen yang belum tahu tentang situ gunung, ngga rugi kok jika berkunjung ke danau ini, untuk menikmati keindahan alam di danau tersebut. Di Situ Gunung ini, kalian akan memandang dengan rasa takjub, akan " wajah Indonesia Sejati " yakni kesederhanaan dalam eksotisme dan keanggunan mistik, keceriaan komikal yang tak tergerus arus zaman.
Menurut cerita penduduk sekitar, "Lake" ini adalah danau buatan, yang dibuat oleh bangsawan mataran Rangga Jagad Syahadana, yang akhirnya dikenal dengan nama "Mbah Jalun". Beliau adalah buronan belanja yang lari dari kerajaan Mataran karena diburu penjajah pada abad 1800-an. Dan setelah bersembunyi di beberapa kesultanan Jawa Tengah, akhirnya Mbah jalun menetap di Kesultanan Banten.
Sebelum ke Sukabumi, menurut legenda, Mbah Jalun memperistri perempuan asal kuningan, Jawa Barat. Jalur keberangkatannya sendiri melalui cianjur. Karena masih menjadi buronan belanda, jalan yang dilaluinya lebih banyak membuka hutan pegunungan. Dan salah sartu jalan yang dibukanya adalah melalui Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Perjalanannya penuh dengan tantangan alam, seperti jalan yang berliku dan hutan yang lebat yang dihuni oleh binatang buas. Setelah lama melakukan perjalanan dengan istrinya, mbah jalun akhirnya berhenti disuatu lembah yang di aliri sungai yang jernih airnya. Dan is pun akhirnya memutuskan untuk menetap di daerah tersebut.
Beberapa tahun kemudian, 1814, Pasangan ini dikaruniai seorang putra yang di beri nama Rangga Jaka Lulunta. Dan sebagai wujud rasa syukuir kepa Tuhan Sang Pencipta, atas kelahiran anaknya, ia membangun danau kecil dalam waktu tujuh hari dengan peralatan sederhana, seperti kulit kerbau sebagai alat pengangkut tanah. Setelah selesai dibuat ia menamai danau tersebut dengan nama " Situ Gunung " yang artinya Danau yang terletak di kaki gunung atau danau yang diapit oleh beberapa gunung. Air danau itu berasal dari air terjun Curug Cimanaracun atau Cimanaracun, yang terletak sekitar 50 meter dari danau. Masyarakat sukabumi percaya, bahwa debit air danau tidak akan pernah surut, meskipun musim kemarau tiba. Mereka juga percaya bahwa air danau akan berkurang dengan sendirinya ketika akan dibersihkan.
Namun, belanda akhirnya mencium keberadaan Situ gunung dan sangat takjub saat melihat keindahan danau buatan tersebut, apalagi ketika mengetahui bahwa danau tersebut dibuat oleh seorang buronan. Pada tahun 1840, Mbah Jalun tertangkap dan dijatuhi hukuman gantung. Tetapi sebelum pelaksanaan hukuman tersebut, yang rencananya akan dilaksanakan di alun-alun cisaat, Mbah Jalun berhasil melarikan diri. Syahdana sendiri wafat pada tahun 1841 di daerah bogor. namun hingga saat ini makamnya masih dirahasiakan oleh keturunannya. Nah,.. Itulah sedikit ulasan mengenai legenda terjadinya Danau Situ Gunung.
Untuk temen-temen yang belum tahu tentang situ gunung, ngga rugi kok jika berkunjung ke danau ini, untuk menikmati keindahan alam di danau tersebut. Di Situ Gunung ini, kalian akan memandang dengan rasa takjub, akan " wajah Indonesia Sejati " yakni kesederhanaan dalam eksotisme dan keanggunan mistik, keceriaan komikal yang tak tergerus arus zaman.
Situ
Gunung terletak di kaki Gunung Pangrango, Kecamatan Kadu Dampit lebih
kurang 16 Km sebelah Barat laut kota Sukabumi, dengan luas 120 ha dan
ketinggian 850 M dpl. Jalan berkelok, diantara pohon Pinus dan Damar mengantar
Anda memasuki area danau Situ Gunung, sambil merasakan sejuknya udara
gunung, Anda dapat berjalan-jalan mengitari danau, melihat canda ria fauna
yang ada seperti lutung, monyet, surili dan satwa lainnya. Untuk Anda
yang hobi memancing, disini sering diadakan perlombaan memancing.
Terdapat Curug Cimanaracun, yang merupakan sumber air danau Situ Gunung yang dapat ditempuh lebih kurang 1,5 Km dari danau. Selain itu terdapat juga Curug Sawer. Ditempat inilah Anda dapat beristirahat menikmati gemericik air curug Sawer, sambil berkemah dengan berbagai tingkat fasilitas sesuai keinginan pengunjung.
Romantika pegunungan di malam hari dengan munculnya satwa hutan, dapat Anda alami jika bermalam di Situ Gunung. Jika ingin bermalam di penginapan juga bisa kok, ada beberapa penginapan disepanjang jalan menuju ke situ gunung. Anda juga dapat bermalam di " Villa Kayu atau Rumah Kayu Ganthay ". Kebetulan keluarga kami membangun penginapan atau homestay yang di sewakan, yang letaknya tidak jauh dari Situ Gunung. Untuk pemesanan silahkan ke 0815-707-40-42.
Terdapat Curug Cimanaracun, yang merupakan sumber air danau Situ Gunung yang dapat ditempuh lebih kurang 1,5 Km dari danau. Selain itu terdapat juga Curug Sawer. Ditempat inilah Anda dapat beristirahat menikmati gemericik air curug Sawer, sambil berkemah dengan berbagai tingkat fasilitas sesuai keinginan pengunjung.
Romantika pegunungan di malam hari dengan munculnya satwa hutan, dapat Anda alami jika bermalam di Situ Gunung. Jika ingin bermalam di penginapan juga bisa kok, ada beberapa penginapan disepanjang jalan menuju ke situ gunung. Anda juga dapat bermalam di " Villa Kayu atau Rumah Kayu Ganthay ". Kebetulan keluarga kami membangun penginapan atau homestay yang di sewakan, yang letaknya tidak jauh dari Situ Gunung. Untuk pemesanan silahkan ke 0815-707-40-42.
foto sunrise di danau Situ Gunung yang dimuat di situs National Geographic
Danau ini menjadi tempat favorit para fotografer terutama saat sunrise dan sunset. Salah satu hasil jepretan di danau ini dimuat di situs National Geographic.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hi, .. Thank you for visiting and taking your time to read my posts in this blog. Although sometimes I can not always reply to every comment that comes, but I am very happy to receive and read it.
I'm waiting for comments, feedback, emails and sharing your posting. Hope you enjoy visiting my blogspot.
Greetings success!!