~Realistiskah Pandangan Anda Tentang PERKAWINAN~

 Apakah yang ada dibenak Anda tentang kehidupan perkawinan??? Sudah cukup realistiskah itu semua? Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur,....

1. Konflik dan kemarahan adalah tanda bahwa hubungan kalian berdua mengalami kegagalan

•  Benar
• Salah

2. Kemungkinan akan terjadinya perceraian akan menjadi lebih besar, jika kita memiliki perbedaan sikap, minat dan latar belakang,.

• Benar
• Salah

3. Dalam sebuah hubungan yang sehat, perselisihan besar akan terpecahkan dengan sendirinya seiring berjalannya waktu

•  Benar
• Salah

 4. Dalam hubungan yang sehat, masing-masing pihak memiliki memiliki definisi yang sama  tentang arti mencintai dan dicintai

•  Benar
• Salah

5. Cinta bisa habis seiring berjalannya waktu

•  Benar
• Salah

 6. Sebuah perselingkuhan tidak selalu merusak perkawinan

•  Benar
• Salah

 7. Orang yang menikah untuk kedua kalinya jauh lebih bahagia karena mereka mampu belajar dari kesalahan sebelumnya.

•  Benar
• Salah

Jawaban menurut saya adalah,..

1.  Salah. Menurut saya semua perkawinan, bahkan perkawinan yang paling sukses pun pernah mengalami pasang surut. Adalah mustahil jika kita tinggal seatap dengan seseorang selama bertahun-tahun tanpa mengalami perselisihan. Orang-orang yang memiliki perkawinan yang bahagia mampu memahami bahwa konflik akan selalu mereka jumpai dalam hubungan mereka dengan pasangannya. Konflik ini menjadi sarana bagi keduanya untuk  belajar memahami. apa yang tidak suka dan tidak disetujui.

2.  Salah. Menurut saya pasangan yang tetap bersatu dan memiliki perkawinan bahagia tidak jauh berbeda dari pasangan yang mengalami perceraian. Mereka berasal dari latar belakang, minat, dan nilai yang berbeda pula. Tapi apa yang membedakan mereka dengan pasangan yang mengalami perceraian adalah pasangan sukses mampu  mempelajari cara-cara efektif  dalam menangani konflik dan perbedaan.  Mereka memupuk persamaan menjadi satu kesamaan minat.  Pasangn sukses memiliki keyakinan bahwa hidup akan sangat membosankan jika mereka persis sama dengan mereka bagaiman bayangan di sebuah cermin. Mereka mampu belajar untuk menghargai perbedaan yang ada, serta menemukan cara untuk tetap bisa hidup akur dan damai dengan pasangan mereka. 

3. Salah. Menurut saya kebanyakan pasangan tidak mampu menyelesaikan perselisihan yang mereka alami. Bahkan hingga perkawinan mereka sudah berumur cukup lamapun,.. seperti 10 tahun,.. 15 tahun dst,.. masalah yang menjadi perselisihan merekapun tetap SAMA.  Cara mereka mendiskusikan masalah itulah yang berubah dari waktu ke waktu. Apakah akan mereka tangani dengan baik sehinggan hubungan mereka akan semakin awet. Ataukah mereka tangani dengan hal tidak baik sehingga sampai berakibat Kekerasan dalam rumah tangga, yang akhirnya bencana bagi perkawinan mereka.

4. Salah. Menurut saya tidak pernah ada dua orang yang berbeda mendefinisikan cinta dengan sama. Dulu mungkin saya berfikir pasangan kita akan mencintai kita dengan cara yang sama dan dengan cara yang kita inginkan.  Hal-hal yang bisa membuat anda merasa dicinta mungkin saja jauh berbeda dari ada di kepala pasangan anda.  Mengapa??? karena definisi yang kita miliki tentang cinta banyak dipengaruhi banyak faktor : pola asuh, gender, budaya  dan pengalaman. Jadi apapun pandangan anda tentang mencintai dan dicintai keduanya adalah benar.  Untuk mendapatkan perkawinan yang sesuai dengan harapan, Cobalah tunjukan rasa cinta anda, seperti apa yang diharapkan pasangan anda.

5. Salah. Sebagian oorang memutuskan untuk berpisah atau bercerai karena mereka merasa rasa cinta pasangan mereka sudah memudar. Padahal anggapan itu tidak benar.  Pertama, orang tidak akan pernah kehabisan cinta.  Jika cinta terasa pudar, itu terjadi karena pernikahan mereka tidak dijadikan prioritas utama bagi mereka. Mereka amat jarang menghabiskan waktu berdua.  Mereka tidak pernah memberikan perhatian yang besar kepada perkawinan dan pasangan mereka.  Pekerjaan, anak-anak dan kewajiban lainnya jauh lebih PENTING  dibanding menghabiskan waktu berduaan.  Saat ini terjadi, kalaupun mereka memiliki waktu untuk berdua saja, biasanya diakhiri dengan pertengkaran.  Hal ini membuat mereka akhirnya berfikir bahwa mereka tidak lagi mencintai pasangan mereka. 

Kedua,  cinta bukan sekedar perasaan saja. Cinta adalah sebuah keputusan.  Orang-orang yang memiliki perkawinan yang bahagia memahami jika mereka melakukan aktivitas yang bisa menyuburkan rasa cinta mereka dengan pasangannya, maka mereka akan  merasa mencintai. Mereka memutuskan menghabiskan waktu berdua saja yang dilakukan secara teratur. Mereka juga saling memaafkan satu sama lain, menerima kekurangan pasangannya, meminta maaf kepada pasangannya saat melakukan kesalahan, dan mau menempatkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi. 

6. Benar. Memang menyakitkan sekali menemukan pasangan kita berkhianat. Tapi ketika hal itu benar-benar terjadi, usaha untuk memaafkan dan memulai lagi semuanya dari awal tetap harus dilakukan, walaupun itu amatlah sulit. Kadang,.. mereka yang sudah disakiti mengatakan, bahwa luka mereka itu sulit disembuhkan. Mereka sulit memaafkan  dan kembali melanjutkan perkawinan mereka. Tetapi toh ada juga yang bisa memaafkan dan menyelamatkan perkawinan mereka. Bahkan peristiwa itu membuat perkawinan mereka lebih kokoh dibanding sebelumnya karena kedua belah pihak mampu bekerja sama untuk memulai lagi semua dari awal, tanpa mengungkit-ungkit lagi masa lalu.

7. Salah. Menurutsaya, walaupun memang benar bahwa sebagian orang bisa belajar dari kesalahan yang dilakukan pada perkawinan pertama mereka, dan bisa mendapatkan kebahagiaan dari perkawinan kedua mereka, hal itu tidak selalu sama bagi sebagian orang lainnya. Yang penting, tekad kita untuk mewujudkan pernikahan yang bahagia dengan pasangan kita.