Selasa, 12 November 2013

~Pendopo Djoglo "Arya Wirya" Ganthay~

Pendopo berasal dari kata "mandapa" dari bahasa sansekerta yang artinya bangunan  tambahan yang luas dan terbuka (tanpa sekat), yang biasanya terletak dibagian depan dari bangunan utama. Pendopo merupakan bagian dari sebuah bangunan rumah tradisional Jawa yang mempunyai arti penting. Fungsi dari pendopo adalah  sebagai tempat untuk bersosialisasi atau berkumpul dengan keluarga,  kerabat atau tetangga (untuk menerima tamu) untuk keperluan pertemuan atau rapat serta keperluan lainnya. Dan pendopo ini mempunyai makna yang lebih dalam yaitu pengaktualisasian satu bentuk kerukunan antara si penghuni dengan masyarakat sekitarnya. Sekarang ini sangat jarang sekali kita lihat pendopo,  mungkin hanya kita lihat di keraton-keraton saja. Sebenarnya pendopo tidaklah jauh berbeda dengan Aula. Hanya saja Aula lebih berupa gedung yang tertutup, namun memiliki fungsi yang sama.

Menurut wikipedia, the free encyclopedia, bahwa pendopo atau pendapa adalah elemen yang fundamental dari arsitektur jawa. Struktur paviliun besar seperti yang dibangun di atas kolom. Nah, keluarga saya membangun sebuah pendopo yang terletak di belakang rumah utama. Bangunan megah ini kami namakan Pendopo Djoglo " Arya Wirya". 

Joglo adalah rumah vernakular tradisional masyarakat Jawa. Ini terdiri dari dua bagian, yaitu pendopo dan dalem. Pendopo adalah bagian depan Joglo yang memiliki ruang beratap besar dengan kolom dan tanpa dinding atau partisi. Dalem adalah bagian batin dengan kandang berdinding dan kamar seperti kamar tidur dan dapur. Pendopo digunakan untuk menerima tamu, ruang resepsi dan ruang tamu, sementara dalem batin bagian yang lebih pribadi dari rumah. Istilah "Joglo" sering digunakan untuk merujuk jenis khas atap Jawa dengan meningkatnya bagian tengah atap yang didukung oleh empat atau lebih kolom kayu utama (saka guru). Baris luar kolom dengan rencana persegi panjang menciptakan ruang ekspansi. Atap membentuk struktur piramida-seperti dengan bagian tengah lebih tinggi dan curam. Dikatakan bahwa atap Joglo dibangun untuk meniru gunung.

Dalam masyarakat Jawa terstruktur dan tradisi, Joglo juga mencerminkan status sosial Jawa; jenis bangunan hanya disediakan untuk istana (keraton), kediaman resmi, real pemerintah, dan rumah bangsawan (ningrat). Awalnya jelata tidak diperbolehkan untuk membangun semacam ini rumah sebagai tempat tinggal mereka.


Bangunan khas jawa ini, memberikan arti tersendiri bagi kehidupan pribadi keluarga saya. Karena perjalanan hidup keluarga saya banyak dihabiskan didaerah kepulauan jawa, khususnya jawa tengah dan jawa timur. Meskipun kebudayaan keluarga saya berasal dari suku sunda, namun karena lama hidup merantau di daerah jawa tengah dan jawa timur, membuat kebudayaan jawa begitu melekati dalam sanubari kami. Begitupun dengan ornamen dekorasi dan interior dari bangunan pendopo joglo ini, begitu melekat dengan kental suasana kejawaan.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hi, .. Thank you for visiting and taking your time to read my posts in this blog. Although sometimes I can not always reply to every comment that comes, but I am very happy to receive and read it.

I'm waiting for comments, feedback, emails and sharing your posting. Hope you enjoy visiting my blogspot.
Greetings success!!